Jumat, 10 Desember 2010

jati diri

Perjalanan yang Menyisakan Sebuah Kenangan

Sebuah perjalanan dinas ke sebuah kota di tataran sunda – Jawa Barat, tepatnya di daerah Purwakarta sebentar lagi akan berakhir. Tanpa terasa sudah sekitar 8 hari saya berada di kota ini. Tepatnya sejak senin tanggal 09 Juni 2008 malam hingga hari Rabu 18 Juni 2008 dan terpotong sabtu-minggu karena pulang dulu ke Bogor. Sepertinya perjalanan kali ini meninggalkan sebuah kesan tersendiri diantara sekian banyak perjalanan dinas yang pernah saya alami.

Berawal dari kedatangan hari senin tanggal 09 Juni 08 dengan bermodalkan informasi dan nomor HP teman dekat – Erwin. Saya mulai menapaki kota Purwakarta ini tepatnya di STS Mall. Meskipun terasa baru, namun sepertinya saya tidak terlalu asing dengan kota ini. Rasanya seperti pulang ke kampung halaman karena ternyata bahasa dan adat istiadatnya sama dengan daerah asal saya – Ciamis.

Saat pertama datang dan bertemu dengan sahabat dekat – Erwin, dengan disuguhi hidangan khas Ayam Goreng Kampung dan sambal. Saya jadi teringat dengan ayam goreng di Ciamis yang mirip sekali. Lahap sekali saya makan ayam goreng di pinggiran jalan dekat STS itu.

Sebuah penolakan dari hotel yang sudah saya booking sebelumnya meninggalkan sebuah kesan yang sangat mendalam. Sampai terasa sangat dikecewakan. Namun beruntung saya masih punya sebuah keyakinan bahwa Allah tidak akan mengecewakan saya. Bersama sahabat dekat yang selalu menemani terutama saat seperti itu, saya kembali menemukan sebuah semangat yang sebelumnya sempat luntur.

Hari pertama saya berkunjung untuk melakukan perbaikan alat yang merupakan tugas utama saya ke kota ini setidaknya menjadi terganggu karena saya harus sedikit membagi konsentrasi terkait dengan tempat menginap malam nantinya. Meski tugas itu akhirnya bisa saya selesaikan dengan baik. Alhamdulillah langkah pertama sudah dilakukan, tinggal menunggu langkah selanjutnya.

Anugerah itu begitu mudah dan indah. Saat permintaan maaf dari hotel yang kemaren menolak saya terima, sebuah anugerah saya dapatkan. Menginap gratis 1 malam di suite room sebagai bentuk konpensasi kesalahan mereka menjadi hadiah saya atas kekecewaan sebelumnya. Akhirnya hari-hari indah itu mulai terukir kembali.

Masalah perbaikan ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Satu masalah yang pelik kembali terjadi terkait dengan alat yang saya perbaiki ini. Saya sempat kebingungan setelah melakukan semua alternatif solusi yang pernah didapatkan. Hingga akhirnya saya terpaksa meminta tolong teman sesama teknisi di Philipine untuk memandu saya dalam menyelesaikan masalah ini. Sebenarnya agak tidak enak mengingat hampir 2 hari ini saya menelpon dia terus untuk menanyakan solusi masalah ini. Terus terang saya sempat putus asa. Namun saya tetap yakin Allah akan menjawab do’a saya lewat petunjuk Nya. Karena saya selalu ingat bagaimana Allah senantiasa membantu saya menyelesaikan pekerjan-pekerjaan saya. Alhamdulillah jalan itu saya dapatkan setelah mengevaluasi semua langkah saya. Saya menemukan kesalahan dan langkah perbaikannya.

Namun kegembiraan sirna terutama saat saya baca email dari teman sesama teksnis di Philipine yang mengaku kecewa atas kinerja saya selama ini. Sempat down dan mengendurkan semangat saya selama ini. Namun sudahlah itu adalah resiko kerjaan. Saya beruntung dia menyatakan hal ini secara langsung sehingga saya tahu bagaimana seharusnya saya berkomunikasi dan berdiskusi dengannya dalam menyelesaikan masalah yang ada. Setidaknya saya tahu kalau selama ini saya merasa tergantung dengannya. Saya berazzam untuk dapat menyelesaikan masalah yang terjadi semampu saya. Biarlah Allah yang akan selalu membantu saya.

Suatu hari saya temukan sebuah semangat yang berarti sekali. Subhanallah Allah pertemukan saya dengan saudara seiman dan sefikroh. Sebuah kebahagiaan itu terasa saat tahu ternyata ada ikhwah di kantor itu. Dan Allah tunjukan tidak hanya satu melainkan 3 ikhwan. Subhanallah...

Tukar cerita dan pengalaman terkait agenda da’wah dan kegiatan-kegiatan yang digeluti menjadi sebuah diskusi yang menarik. Sehingga saya bisa rasakah nuansa ruhiyah dan ukhuwah yang kembali menguat. Saya dapat mengobati kegundahan hati selama ini karena tidak dapat hadir di majlis pekanan saya. Terima kasih ya Allah.

Pekerjaan perbaikan itu akhirnya harus saya lanjutkan pekan depannya. Alhamdulillah saya masih sempat pulang melihat anak dan istri saya yang selalu kurindukan sebagai penyemangat saya selama ini. Rencananya saya akan kembali ke Purwakarta hari senin pagi langsung dari rumah menuju ke tempat customer.

Selasa sore saya selesaikan semua pekerjaan saya di customer. Hari senin dan selasa sore agenda saya adalah memberikan training kepada beberapa personil QC yang ditunjuk. Alhamdulillah bisa saya selesaikan dengan baik. Saya berharap mereka mengerti semua materi dan praktek yang saya ajarkan. Sore itu saya berpamitan ke Manager QC dan staf-staf nya karena sudah selesainya pekerjaan saya. Tak terasa sudah 7 hari saya bersama mereka selama ini. Perasaan suka dan duka terasa sekali. Mudah-mudahan saya bisa kembali menemui mereka suatu hari nanti dan berharap bukan karena adanya masalah.

Malam ini, meski ditemani oleh hingar-bingarnya suasana hotel karena adanya acara perpisahan dari peserta Pra Jabatan PEMDA Purwakarta, saya kembali menata dan mengevaluasi perjalanan hidup ini. Sebuah kekecewaan berakhir dengan kesenangan. Kegundahan berkakhir dengan kebahagiaan. Patah semangat berakhir dengan kemenangan.

Ya Allah yang Maha Membulak-balikan Hati, tetapkanlah Hatiku ini dalam Jalan Mu yang lurus dan benar. Amien.
[lanjut..]
oleh Imam Fathurachman @ 3:18 PM   6 Tanggapan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar